Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Jumeri, Kepala SMK yang 'Singkirkan' Profesor dan Doktor

Taufik Budi , Jurnalis-Selasa, 07 Mei 2019 |16:44 WIB
Cerita Jumeri, Kepala SMK yang 'Singkirkan' Profesor dan Doktor
foto: Okezone
A
A
A

SEMARANG – Jumeri masih tak percaya dirinya baru saja dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Jumeri bukan pejabat elite atau memiliki sederet gelar, dia hanya Kepala SMK di Bawen, Kabupaten Semarang.

“Saya sendiri juga masih tidak percaya dengan hal ini, dengan para pesaing yang hebat-hebat, ada profesor dan doktor. Namun saya yang dipilih oleh Bapak Gubernur menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Jumeri mengawali obrolan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/5/2019).

Pria kelahiran Boyolali 10 Mei 1963 ini mengatakan, awalnya dia mendengar adanya lelang jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari grup Whatsapp komunitas kepala sekolah. Ternyata syarat administrasi yang dimilikinya sesuai kriteria.

Jumeri yang saat mendapat kabar itu sedang beribadah umrah di Makkah memantapkan niat untuk mengikuti lelang jabatan tersebut.

“Awalnya tidak mau maju, namun karena dorongan teman-teman saya akhirnya maju juga. Ya itung-itung mewakili aspirasi teman-teman seperjuangan,” imbuh Jumeri yang menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Jateng itu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement